Sajak Rindu

Dalam senyuman kusembunyikan air mata Dalam tawa kutahan suara teriakan jiwa Wajah palsu menghiasi kehidupan Tidak seperti yang kubayangkan Tempa dimana perasaan dihargai Tidak dilecehkan ataupun dihina Kejujuran tergerus melawan arus Kebohongan menjadi senjata Demi pertahankan diri tanpa arti Orang-orang melihatku selalu bahagia Walau aku tidak peduli dengan dunia Jauh didalam dasar samudra Tersimpan kesendirian yang tak terungkap Yang merasa dekat belum tentu tau segalanya Hanya sebatas prolog sebuah buku Tanpa tau isi kandungan cerita didalamnya Biarlah mereka melihat yang dipermukaan Tidak perlu sampai menyelam kedasar lautan Mahkota hati dalam kesendirian Melihat segala kehidupan dalam kemunafikan

Bertemu kamu adalah takdir yang murni, Kamu dan aku ada tuk saling melengkapi Mungkin tidak sekarang tapi suatu hari nanti segera, Kita tidak akan bertemu di bawah matahari tapi di bawah bulan. Kita akan melihat bintang-bintang Sampai mereka memudar, tapi cinta kta tidak akan pernah pudar Tinggal terus didalam hati selamanya Inilah harinya aku menunggu, sejak hari itu Aku semakin mencintaimu. aku tidak sabar untuk menonton matahari terbenam bersamamu, setiap matahari terbenam sejak hari itu sampai sisa hidup kita selesai.

Di dalam kesunyian ku rasa gelombangnya, menghabiskan malam bersama kebisuan hati menanti fajar bersama angin malam yang dingin Saat fajar menyinsih kusepuh sinar kasih yang lugas tak terasing Mencintaimu adalah satu kewajiban  waktu menyata Ku nanti sikap pentabir cinta Kesunyian ini terlalu indah Walau pahit untuk telan sanggup ku tahan perih Berdamai dengan hati untuk merelakan. Di pintu mahligai mensamar kasihmu melambai Kupercayakan jiwa merasa meyakini Dengan sayap impian terbang ke mahligai Tumpahkan dera mengharap terhempas siksa. Tuhan...ku pinjam raga ini   hingga batas senjaku.

Aku melangkah pergi.. Saat hati ini terluka ...luka oleh rasa yang ku simpan untukmu Aku berlari hingga letih Berlari dari nyata yang sulit untuk dapat aku mengerti.. namun semua hanya semu, Aku hanya berdiri ditempat yang sama, dan tak pernah bisa tuk melangkah pergi ataupun berlari Jatuh....jatuh..dan terjatuh.. Hingga luka ini berteman baik dengan kesakitan yang hadir Letih.. Letih rasa yang hadir,saat kulihat kau tak pernah berhenti Kau tak pernah henti tuk menabur cinta pada siapa pun Menghancurkan setiap pertahanan yang kumiliki Mengiklankan setiap cinta yang kuukirkan dengan namamu Kasih.. Teruslah...lakukan semua yang kau ingin lakikan. dan aku... Aku tak akan pernah lagi bersamamu Karena harapan ini telah usai berhenti pada sudut gelap yang kau buat... Terimakasih atas semua luka ini..

Ingin ku teriak Namun untuk apa Hanya membuang energi saja Ingin ku mengadu namun kepada siapa Semua telah berlalu dan telah Menyisakan cerita Lelah sudah aku Jenuh sudah dengan semua tak pernah merasakan,dengan caramu itu Tak bisakah kau rubah tingkahmu yang tak baik  Sadarlah, jika masih memiliki rasa Tinggalkan sikap tak terpujimu Tinggalkan cara tak baikmu Berubahlah untuk kebaikanmu Ataukah mungkin,hatimu sudah  Penyesalan tak pernah kau hiraukan Hingga kau berbuat sesuka hatimu Tak menghiraukan yang peduli padamu Biarlah  Sesalmu pasti akan ada Namun saat ini belum kau rasa Sejatinya penyesalan itu pasti akan ada Lambat laun pasti engkau akan  Kecuali engkau memang yang tak pernah Punya rasa Sadarlah smoga ada sesal Tumbuh,hingga kau tau arti perasaan.

Aku terjaga dikala sepi Langit nan pekat berarak diatapku Dan butiran kecil pun turun perlahan Dari angkasa Iringi kesendirian dan kesunyian ini Rusuk yang bergetar Alunan nada yang memilukan hati Hantarkan ku kedunia fana Menatap langit dengan iba Akankah malaikat kan turun dengan sayapnya Nyanyikan lagu pengantar tidurku.

Ketika aku kecil Ketika aku muda Aku tak pernah mengerti Dengan semua yang kau tuturkan Aku tak pernah mengerti Atas semua pengorbananmu Kau memberikan perjalanan hidup Hingga aku tumbuh dewasa Tapi aku mengerti Sejak awal cintamu tak berujung Dari dalam lubuk hatimu Aku ingin meyakinkan Bahwa aku menghargaimu Atas semua yang kau beri Terimakasih Ibu Aku sayang ibu❤️

Aku mencintaimu Dia mencintaimu Sama punya rasa Mengharapkanmu Siapa aku? Akulah yang pertama Siapakah dia? Dialah selingkuhanmu Kenapa kau tak setia, Satu cinta tak cukup membuatmu bahagia, Aku tak tahu,apa kekuranganku Mungkin inilah misteri cinta.. Haruskah aku mengalah demi bahagiamu Melepaskan tali kasih telah lama berbina. Tuhan..beri aku  Kalau memang mencintai itu keikhlasan.

Merenda sebuah tali kasih Kusimpul menjadi satu hati Gambaran jiwa yang terluka Bagai langit meratap sendu Kala bias cinta menghilang Sakit itupun datang tanpa permisi Rembulan tak menyisakan senyuman Bersama malam kudekap lirih arti Kerinduan Kesendirian

Di penghujung hariku ini Tak bisa juga ku tulis tepat Kesimpulan tentang perlakuanmu Karena terlalu dalamnya  Kau menghilang Dalam lautan kemunaanmu Kau junjung tinggi rasa egomu Untuk sebuah kepuasan Tak juga kutemukan kebenaran itu Saat kau hadir dalam semu Hingga masa  Sedang yang tersimpan hanya luka Mungkin aku hanya sebuah karang yang diam Saat kau menjadi ombak Menerjangku tak henti Dan egomu,juga semua yang  Kau lakukan Membunuhku perlahan

Dia wanita bernama cahaya Hatinya memancar Tergurat dalam doa-doa Tangan kecilnya mengantar kami di gerbang cahaya. Dia berjalan dengan cinta Dia berjalan menerjang luka Bahkan dia menempu tanpa batas rasa Dialah ibu dari segala cahaya Ini dari semua luka kami Ibu dari jejak yang terukir dal tinta sejarah.  

Aku cemburu padamu. Ketika penguasa kegelapan memintal  sekat serat pikiran.Ketika jowa-jiwa utopia,tenggelam rekah-rekah keserakahan.Ketika bercawan-cawan,anggur menabur benih-benih kebncian kau hadir menguak debu-debu kebenaran. Aku cemburu padamu Saat cara-cara membutakan peluh-peluh penderitaan.Saat kuasa-kuasa menulihkan jerit-jerit kematian saat birahi-birahi,berselimut kutu-kutu perbudakan,kau hadir menyeru butir-butir perdamaian. Aku tak mampu cemburu padamu Ketika sepertiga malam,kau kenderai kantukmu,menjemput titah  waktu penciptamu menapaki jejak-jejak tak berjejak. Aku tak mungkin cemburu padamu Saat sepertiga malam kau kendarai resahmu.menyimpan air mata pengukutmu.menatap luka-luka lampau tak tampak. Aku Malu pada cemburuku.tak mampu menapaki Jejakmu 

Kini,untuk apa lagi mentari Karena duniaku telah dipenuhi cahaya Aku tidak menginginkan apapun lagi Selain cintamu.. Ku telah memutuskan ikatan dengan duka Dan itu disebabkan olehmu Tiada air mata,melainkan keceriaan Sejak engkau tinggal dihatiku Lihatlah burung-burung yang bersiul Seakan dapat melihat jauh ke dalam hatiku ikut merasakan kebahagiaan ini Dan itu karena mu Mimpiku tidaklah ada tanpa dirimu Karena mimpimu adalah mimpiku Kaulah alasanku untuk tersenyum Kasihku.....belahan jiwaku..

Ku tulis dalam bait-bait indah Puisi tentang nusantara Bentuk dari ungkapan cinta Akan indahnya Indonesia Alam yang luas terbentang Dari sawah hingga lautan Gunung-gunung berjajar Hutan hijau luas terhampar Indonesia tanah kelahiran Indahnya menjadi pujaan Aku jaga sepanjang zaman Agar lestari negeri idaman.

Secangkir kopi pahit Sela-sela jari telunjuk kiri, Ketika mereka saling berhimpit, Berkobar glamor dan sensasi tak habis Aku disini menatap dunia, Dia dan mereka,tak bisa mengubah ku Jangan memaksa saya sesuai yang kalian mau Aku bebas bebas berkuasa atas diriku sendiri. Jadilah dirimu sendiri, Tidak perlu menjadi orang lain, Mencari jati diri, Jauh lebih baik, Dari mengikuti orang lain Hiruk piruk berjuang, Melintas di kelopak mata,  Aku mencintai diriku sepenuhnya Tanpa mendengar obrolan mereka.

Fajar telah menyapa pagi ku Kau jadikan hari mu,hari untuk pengorbanan. Pengorbanan mencari rejeki,pengorbanan untuk mencari awal yang baru. Kau ajarkan aku  arti perjuangan,kau ajarkan aku arti kesuksesan. Ayah mungkin tanpa mu aku tidak bisa seperti ini.. Mungkin tanpa  aku tidak bisa berdiri ditengah-tengah impianku. Impian untuk meraih keberhasilan Impian untuk mencapai kemenangan. Terimakasih ayah.. Aku mencintai mu❤️

Rindu bukan milikmu saja pejamlah,lihat yang lesat dari mataku Mencerabut denyut hati tanpa permisi Menarik kata dari puisi Hampir-hampir kehilangan arti Dalam ketidakrelaan ketiadaan Membilang detik-detik hampa Mengukur waktu kian berdebu Masih dengan rindu yang sama Setiap yang  kutemui merupa dirimu Impian utuh memanggil dari jauh Melambai tanpa angin labuh Tersangkut diujung doa.

 Aku titipkan rinduku kepada angin yang berhembus Yang berlahan menyelusuri malam yang shadu Dan kuberharap Kau merasakan rinduku.